“Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu” ( Yoh 13:14 )
“Sama seperti Anak Manusia datang untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang” ( Matius 20:28 )

Tuhan kita memberikan dirinya sebagai teladan di dalam melayani manusia. Tuhan Yesus memberikan diriNya sebagai korban tebusan supaya manusia boleh diselamatkan. Dan Tuhan Yesus memanggil kita murid-muridNya untuk melayani. Dan pada artikel ini akan direnungkan mengenai apa itu pelayanan. Akan dilihat dari perpektif posisi dan ordo.

Tuhan Allah Tritunggal adalah Tuhan yang berordo. Allah Tritunggal adalah esa dan sekaligus berpribadi tiga. Ketiga pribadi adalah setara namun berbeda ordo. Ketiga pribadi Allah saling melayani satu sama lain . Tetapi Allah Bapa menempati urutan yang pertama, Allah anak yang kedua dan Allah Roh Kudus yang ketiga. Dengan pola dari diriNya yang Trinitas serta berordo ini maka Allah menciptakan manusia juga di dalam ordo. Ada laki-laki dan perempuan dimana laki-laki menempati ordo yang lebih tinggi. Ada orang tua dan anak dimana orang tua menempati ordo yang lebih tinggi. Dan juga ada tuan dan hamba dimana tuan menempati ordo yang lebih tinggi. Ini mirip dengan ajaran Konfusius dimana ada ordo di dalam relasi antara raja dan menteri, orang tua dan anak, saudara dan saudara, suami dan istri, bawahan dan atasan. Tetapi di dalam ajaran Alkitab diajarakan bahwa kedua ordo ini yang lebih rendah dan lebih tinggi harus saling melayani. Suami mengasihi istri dan istri menaati suami. Orang tua mendidik anak dan anak menghormati orang tua. Tuan mengasihi hamba dan hamba taat kepada tuan. Ini adalah satu pelayanan di dalam ordo. Yang lebih tinggi melayani yang lebih rendah dan yang lebih rendah taat kepada yang lebih tinggi.

 

Kemudian lebih jauh kita harus mengerti posisi dan ordo kita di dalam dunia ini untuk melayani. Ordo pertama adalah Allah yang menciptakan dunia ini. Ordo kedua adalah kita sendiri sebagai sesama manusia dan ordo ketiga adalah alam semesta. Manusia sebagai gambar dan rupa Allah harus melayani Allah pencipta dan alam semesta diciptakan untuk manusia. Manusia juga harus melayani sesamanya di dalam ordo yang setara. Dengan mengerti ordo ini berarti kita mengerti posisi kita dan mengerti bagaimana kita harus berfungsi di dalam segala sesuatu. Dengan mengerti ordo maka kita mengerti bahwa panggilan hidup di dalam dunia ini untuk melayani Allah dengan memuliakan namaNya dan juga melayaniNya di dalam melayani sesama dan mengelola alam semesta.

Lebih jauh mengenai pelayanan, pelayanan berkaitan dengan kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah dimana Allah memerintah di hati orang-orang percaya. Kerajaan Allah ada di dalam tubuh Kristus dan Pelayanan yang benar adalah membangun tubuh Kristus sehingga tubuh Kristus diperlengkapi untuk melakukan perbuatan baik yang Allah sudah tetapkan sebelumnya. Karena itu Allah memberikan 5 karunia jabatan untuk membangun tubuhNya yaitu : rasul, nabi, penginjil, penggembala, dan pengajar. Jabatan rasul dan nabi sudah tidak ada lagi karena Alkitab sudah lengkap. Tetapi jabatan penginjil, penggembala dan pengajar masih ada. Disamping 5 karunia jabatan, Allah juga di dalam anugerahNya memberikan karunia-karunia di dalam tubuh Kristus untuk saling membangun. Kita dapat membaca list karunia-karunia di dalam kitab Roma 12 dan kitab surat Korintus tetapi sesungguhnya karunia-karunia bukan saja apa yang di list di kitab tersebut tetapi seluruh kemampuan dan kapasitas yang Tuhan karuniakan kepada manusia untuk membangun tubuh Kristus. Di dalam membangun tubuh Kristus, sarana anugerah yang dipakai adalah Firman, doa, persekutuan, sakramen. Tetapi bukan saja hal-hal yang bersifat spiritual melainkan sarana anugerah juga adalah hal-hal yang bersifat natural seperti uang, pekerjaan, talenta, dll.

Di dalam melayani, Tuhan Yesus memberikan prinsip pelayanan yang berbeda dengan prinsip dunia yaitu bahwa barang siapa yang ingin menjadi besar diantara kita, hendaklah ia menjadi pelayan dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Prinsip pelayanan adalah bukan mencari nama dan kebesaran tetapi merendahkan diri untuk melayani. Tuhan Yesus sendiri sudah memberikan teladan diriNya yang melayani sebagai korban tebusan dan juga membasuh kaki murid-muridNya.

Marilah kita saling melayani satu sama lain seperti Allah Tritunggal saling melayani. Dan marilah kita melayani satu sama lain seperti Kristus menjadi teladan melayani kita.

Soli Deo Gloria

29 Juni 2006

We have 9 guests and no members online